Prof Nurdin Abdullah (foto:Ist)   

nusakini.com - BANTAENG - Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 3, Prof Nurdin Abdullah menegaskan bahwa kepemimpinan adalah bukan suatu warisan.

Hal tersebut ditegaskan Prof Nurdin Abdullah dihadapan lebih dari 300 orang tokoh masyarakat Bantaeng yang hadir di kediamannya, Senin (14/5/2018). 

• Pengusaha Muda Yakin Andi Sudirman-Fatmawati Bawa Sulsel Maju dan Berkarakter
• Survei LSI Denny JA: Andi Sudirman-Fatma 61,4%, Danny Pomanto-Azhar 12,9%
• Rilis Prof Burhanuddin Muhtadi: Andi Sudirman - Fatma 63% dan Danny Pomanto- Azhar 17%
• Terbaru, Survey Indikator Prof Burhanuddin: Andi Sudirman-Fatma 63% dan Danny Pomanto-Azhar 17%, Pengamat: Sangat Sulit Terkejar
• 26 dari Total 30 Anggota DPRD Tana Toraja Siap Menangkan Andalan - Hati

"Jabatan/kepemimpinan bukan untuk diwariskan. Kalaupun tokoh-tokoh masyarakat menginginkan istri saya untuk jadi Bupati, saya akan menolak. Karena saya ingin mewariskan perubahan dan bukan kekuasaan", ungkapnya

Tokoh masyarakat dan alim ulama yang berkumpul di baruga kediaman pribadi Prof Nurdin Abdullah tersebut merupakan tim sukses yang mengantarkan Prof Nurdin Abdullah menjadi bupati. 

Sebagian dari tokoh masyarakat yang hadir ini adalah yang mendesak Prof Nurdin Abdullah agar mengizinkan istrinya Ny Hj Liestiaty F menjadi calon bupati yang akan menggantikan dirinya 2018. 

"Saya sudah cukup dengan sederet prestasi di Bantaeng. Saya tidak ingin istri saya maju sebagai Bupati, meskipun itu di desak. Karena seorang pemimpin itu harus menjadi contoh. Bukan hanya ingin meneruskan warisan," tegasnya. (p/ma)